Mahasiswa Farmasi Universitas Peradaban Berhasil Menemukan Kandidat Obat Baru SARS-CoV 2 dan Kanker Payudara

Sumber : Instagram PKM.DIKTI

Mahasiswa Farmasi Universitas Peradaban dinyatakan lolos pendanaan oleh Kemenristekdikti pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 8 Bidang yang telah diumumkan pada 26 Mei 2022 lalu dengan judul Kajian "Docking Isolat Senyawa Imperata Cylindrica (Alang-Alang) sebagai Kandidat Anti Sars-Cov2". Ini termasuk dalam PKM bidang Riset Eksakta (PKM - RE)

Kelompok PKM Mahasiswa Farmasi Universitas Peradaban diketuai oleh mahasiswi semester 6 bernama Erni Murniningsih dan beranggotakan 4 mahasiswa jurusan Farmasi yaitu Elyn Dwi Agustin semester 6, Rafi Adam Al-Kahfi semester 4, M. Fardan Rizqulloh semester 4, dan Titania Leoni Suci semester 4.

Sumber : Courtessy Erni Murniningsih - Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM -RE) Farmasi Universitas Peradaban 

Mereka memanfaatkan senyawa dari tanaman alang-alang sebagai bahan penelitian menggunakan metode Molecular Docking untuk mencoba menemukan kandidat obat baru yang akan dikembangkan sebagai senyawa obat anti Sars-Cov2 dan obat Anti Kanker Payudara. Molecular Docking adalah sebuah metode yang dilakukan untuk menemukan kandidat obat baru.

Docking molecular itu dapat diartikan sebagai proses dimana dua molekul dicocokan melalui penambatan dalam ruang 3D. Jadi berdasarkan judul proposal kami, kami menginteraksikan antara ligan yang ada di senyawa alang-alang dengan protein target yang ada pada Sars-Cov2 dan Kanker Payudara. Jika cocok, maka isolat yang ada pada alang-alang dapat dikembangkan sebagai senyawa obat anti Sars-Cov2 dan juga Kanker Payudara.” Tutur Erni.

Sumber : Courtessy Erni Murniningsih - Tim PKM-RE Farmasi Universitas Peradaban sedang melakukan proses Docking.

Alasan mereka menjadikan alang-alang sebagai bahan penelitian dan dijadikan proposal untuk Program Kreatif Mahasiswa (PKM) lantaran kelompok tersebut tertarik dengan tanaman alang-alang. Mereka menganggap tanaman alang-alang itu sederhana dan dapat dengan mudah ditemukan keberadaannya. Alang-alang dapat tumbuh di sekitaran rumah, perkebunan, maupun persawahan. Hal itulah yang membuat mereka tertarik untuk memanfaatkan tanaman alang-alang yang berguna dalam dunia kesehatan. 

Masalah pandemi Covid-19 yang belum ada habisnya ini juga menjadi alasan munculnya ide dari kelompok ini. Sars-CoV2 masih menjadi permasalahan dibidang kesehatan yang harus segara digentaskan dengan penemuan pengobatan yang efektif. Salah satunya berasal dari tanaman yang kadangkala banyak orang menganggap tidak ada harganya. Karena hal itu pula mereka mencoba melakukan penelitian dengan docking molecular apakah isolat senyawa yang ada di tanaman alang-alang dapat dijadikan sebagai kandidat obat anti Sars-Cov2 dan anti Kanker Payudara dengan penelitian metode in silico.

Mereka bukan hanya menemukan satu kandidat obat saja, tapi mereka juga menemukan 2 kandidat obat baru sekaligus yaitu untuk Covid-19 dan anti Kanker payudara seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Mereka beralasan bahwa orang yang didiagnosis menderita kanker payudara memiliki resiko penyakit parah yang lebih tinggi jika terkena Covid-19. Maka dari itu, mereka memilih penyakit kanker payudara dan Covid-19 sebagai 2 target obat sekaligus. Mereka mengkaji senyawa dari tumbuhan alang-alang sebagai kandidat obat anti kanker payduara melalui aktivasi reseptor ERβ dan kandidat obar Sars-CoV2 melalui penambatan terhadap protein Envelope.

Dari penelitian yang telah mereka lakukan, hasil yang dicapai dapat dijadikan sebagai referensi temuan obat baru pada tahap awal dan tentunya perlu dilanjutkan secara in vitro oleh peneliti lain untuk mengkonfirmasi temuan baru ini. Penelitian ini juga bermanfaat khususnya untuk pasien Covid-19 yang sebelumnya menderita Kanker Payudara sebagai pemilihan target pengobatan yang lebih efektif.

Tim Editorial ys.hm.id


0 Komentar

    CLOSE ADS
    CLOSE ADS