Filosofi Gelas; Kosongkan Gelasmu Saat Bertemu Dengan Orang Lain

Kosongkan Gelasmu Saat Bertemu Dengan Orang lain

 "Kosongkan gelasmu ketika bertemu dengan orang lain."-Bob Sadino.










Perumpamaan tersebut tentu tidak asing lagi di telinga kamu, kan?

Kalian percaya tidak sih? Jika setiap harinya kita akan bertemu dengan orang baru. Di sadari atau tidak, setiap orang yang kita temui akan memberikan kita pengalaman baru, memori baru, dan hal-hal baru yang sebelumnya tidak pernah dapatkan. Itu sebabnya, sangat penting untuk kita mengosongkan gelas sebelum bertemu dengan yang lain. Ibaratkan kamu punya tamu di rumah, tidak mungkin kamu memberinya gelas dan air yang bekas kamu minum, kan? Tentu saja kamu akan menggantinya dengan yang baru.

Akan ada banyak ilmu baru, pengalaman baru yang kita dapat dari orang baru. Kita bisa mendapatkan itu semua secara penuh tanpa hambatan, jika kita bisa mengontrol sikap sok tahu, dan sok pintar yang kita miliki. Percaya atau tidak, semakin banyak kamu berinteraksi dengan orang lain, semakin banyak juga kamu mendapatkan hal-hal baru yang menakjubkan. Intinya satu. Kontrol diri, kontrol omongan. Bisa jadi, meski kamu merasa sudah paham betul hal yang akan di sampaikan olehnya, namun bisa saja, ada hal penting yang terlewatkan oleh hal yang kamu anggap paling paham.

Ibaratnya, di atas langit masih ada langit. Di atas pengetahuanmu, masih ada pengetahuan yang lebih menakjubkan lainnya. Perbanyaklah mendengar dari pada berbicara. Jika kamu banyak mendengar, ruang pengetahuanmu akan bertambah banyak, hal-hal yang paling penting akan segera kamu ketahui. Namun sebaliknya, jika kamu banyak berbicara, kamu akan melewatkan banyak hal penting dari orang-orang istimewa di sekitar kamu. Kamu mungkin merasa dirimu lebih jenius dari pada yang lain. Dirimu lebih banyak tahu dari yang lain. Tapi, cobalah sesekali menerapkan prinsip gelas kosong. Dari situ kamu akan sadar, bahwa banyak sekali hal yang terlewatkan dan hal yang kalian tidak tahu.

Bersikap bodoh untuk mendapatkan ilmu baru, jauh lebih baik dari pada bersikap sok pintar dan sok paling tahu yang berakhir merugikan diri sendiri.

Mari, perlahan-lahan kita belajar untuk mengosongkan gelas kita, menyimpan hal-hal yang kita ketahui di dalam kepala, dan membiarkan orang lain menambah pengetahuan kita lewat pengalaman-pengalaman yang mereka miliki.




0 Komentar

    CLOSE ADS
    CLOSE ADS