Jam Karet


Istilah jam karet sudah tidak asing lagi di telinga kita. Apalagi orang Indonesia yang terkenal ngaret masih tidak mau mengubah kebiasaannya itu dalam sehari-hari. Jam karet melekat pada manusia yang hobinya rebahan.

Apa kalian tahu mengapa disebut dengan jam karet? Jika kalian tahu karet yang dipakai untuk mengikat benda, sifatnya molor, sama seperti manusia yang kalau diajak ketemuan dengan teman pasti lama.

Hal ini tentunya berkaitan dengan kebiasaan seseorang yang kurang bisa menghargai waktu yang ia miliki bahkan kepada orang lain. Kita sangat memahami betul bahwa waktu adalah uang, sangatlah berarti dan takkan bisa kembali. 

Dalam pergaulan, waktu yang dimiliki untuk dirinya sendiri begitu bermanfaat manakala ia mempunyai sebuah janji ataupun acara penting dengan seseorang. Tentunya, dengan adanya kita menghargai waktu tersebut mereka akan memercayai keberadaan kita.

Antara waktu dan kepercayaan memilili keterkaitan yang begitu kuat. Misalkan di sebuah kantor tengah mengadakan rapat penting dan atasan mengharuskan karyawannya untuk hadir di tempat pukul 07.00. Jika ada salah satu karyawan yang tidak bisa hadir tanpa ada kabar, pasti hal itu akan membuat penafsiran berbeda. 

Kepercayaan seseorang bagaikan kertas putih, jika kertas itu diremas maka itu tidak akan bisa kembali seperti sedia kala. Oleh karena itu, pentingnya menghargai waktu karena di dalam Islam pun umat manusia dianjurkan agar dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin selagi ia diberikan kesempatan di dunia ini dalam beribadah kepada Allah Swt.

:)

0 Komentar

    CLOSE ADS
    CLOSE ADS