3 Dampak Negatif Akibat Sering Lakukan Multitasking


Banyak sekali orang di sekitar kita yang tidak menyadari beberapa dampak yang bisa menurunkan semangat produktivitas mereka. Dalam menjalani hidup, ada beberapa hal yang memang datang secara bersamaan dan harus diselesaikan saat itu pula.

Tak heran, mereka yang ada pada posisi tersebut harus menguras tenaga, waktu, bahkan pikiran mereka menjadi dua kali lipatnya. Akhirnya, mengeluh hampir setiap saat mereka lakukan, sebab kegiatan yang mereka geluti terlalu memforsir diri. Ibarat seperti memiliki badan yang tak mampu bertenaga besar namun harus mengangkat beban tiga kali lipat dari beratnya tersebut. Rasanya, hal itu sangatlah tidak baik jika dilakukan terus-menerus bukan?

Seperti halnya di zaman sekarang, banyak orang khususnya pekerja melakukan kegiatan mereka dalam satu waktu bersamaan. Berharap dari itu, pekerjaan mereka bisa selesai dengan cepat. Sayangnya, justru hal tersebut membuat mereka dalam fase buruk. 

Orang-orang menyebutnya sebagai Multitasking. Dilansir dari Qubisa.com (Gita Ayu Puspita, M. Psi. Psikolog, dalam artikelnya berjudul Dampak Negatif dari Multitasking), multitasking adalah kemampuan seseorang dalam mengerjakan pekerjaan lebih dari satu secara bersamaan dalam satu waktu. Sebenarnya, ada secuil manfaat ketika kita memiliki keahlian multitasking ini. Namun, disisi lain terdapat banyak dampak negatif yang bisa didapat ketika terus-menerus melakukannya. Berikut 3 dampak ketika kita melakukan multitasking tanpa henti.

1. Fokus Menurun dan Terpecah

Di saat kita melakukan kegiatan satu saja sering kewalahan apalagi dua atau lebih dari itu. Otak terlalu dipaksa untuk fokus pada lebih dari satu hal. Ternyata, banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa kita sering melakukannya hanya demi deadline. Sering terjadi pula pada pekerja, mahasiswa, hingga anak sekolah. Mereka juga sering mengeluh karena banyaknya tugas yang datang di waktu yang sama. Otomatis, nalar mereka yang ingin segera menyelesaikannya sampai tidak sadar jika yang mereka lakukan akan berdampak buruk pula kepada mereka sendiri. 

Jadi, memang ada manfaat dari multitasking ini untuk kita. Namun, lakukan keahlian tersebut pada waktu-waktu yang sesuai. 

2. Resiko Stres Tinggi

Menumpuknya pekerjaan membuat tinggi tingkat stres yang dirasakan nantinya. Dalam kasus tersebut, kita terlalu mengabaikan dampaknya sebab merasa lebih baik untuk mengangkat beban dalam sewaktu tanpa melihat batasan yang kita punyai.

Dalam mengerjakan sebuah pekerjaan, sebaiknya garaplah yang sekiranya lebih mudah, seterusnya akan lebih baik jika kita mengerjakan yang sesuai kemampuan sendiri. Sangat disayangkan, fakta di lapangan tidak sebaik yang kita kira. Kasus pekerja, mahasiswa hingga anak sekolah merasa stres semakin menguar tatkala mereka sering melakukan multitasking tersebut. Mereka justru acuh dan melakukannya tanpa sadar. 

Lantas, dampak negatif yang satu ini sangat riskan bagi diri sendiri. Apalagi, di dalam tubuh terdapat hormon yang disebut kortisol, hormon ini akan terus meningkat jika kita terus menekannya. Selain itu, semakin tinggi resiko stres di dalam diri bisa membuat fisik melemah. Bukannya pekerjaan kita selesai dengan cepat, malah justru semakin menumpuk dengan datangnya mriyang.

3. Rusaknya Memori Otak

Bersinggungan dengan poin kedua, maka akibat yang ketiga karena seringnya melakukan multitasking adalah rusaknya beberapa memori di dalam otak. Sebelum itu, semakin kita terus menekan untuk mengerjakan berbagai hal dalam satu waktu, semakin tinggi tingkat resiko pada otak kita, bahkan bisa sampai pada kasus yang krusial. Demikian tersebut bisa menyebabkan bagian-bagian penting di dalam memori otak menurun. Sebab, kita terus menguras apapun yang ada di dalam otak untuk menyelesaikan pekerjaan yang banyak. Di mana, pekerjaan tersebut justru akan tidak selesai dengan otak yang dipaksa bergilir memikirkannya.

Teman-teman, mulai sekarang aturlah waktu dengan baik untuk pekerjaan kalian. Perlahan tapi pasti, dan tidak merugikan siapapun khususnya untuk diri sendiri. Bekerjalah sesuai batasan kalian. Berkegiatanlah tanpa mengakibatkan hal fatal. 

Sumber Referensi :

Gita Ayu Puspita, M. Psi. 2022. Dampak Negatif dari Multitasking. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2022 melalui https://www.qubisa.com/microlearning/dampak-negatif-dari-multitasking.

Admin. 2022. Multitasking Ternyata Bisa Merusak Otak! Yuk, Terapkan Singletasking. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2022 melalui https://www.google.com/amp/s/amp.guesehat.com/multitasking-ternyata-bisa-merusak-otak-yuk-terapkan-singletasking?espv=1.

Tim Editorial ys.hm.id

0 Komentar

    CLOSE ADS
    CLOSE ADS